PERCAYA TIDAK PERCAYA...!!!!! INI LAH KESOMBONGAN PASHA UNGU SETELAH MENJADI WAKIL WALI KOTA

Mungkin saja dia ini lupa bila ia pernah di bawah, pernah merangkak dari bawah serta pernah memerlukan wartawan untuk merangkak naik serta memperoleh popularitasnya.
Sigit Purnomo Said atau yang umum di panggil Pasha Ungu memperoleh kecaman dari wartawan akibat sikap angkuhnya yang berbuat tidak etis wartawan. Mungkin saja ia lupa bila ia dapat jadi seperti ini lantaran ada wartawan. Biasalah, ini sindrom awal beberapa artis yang naik pangkat jadi seseorang petinggi.

Sombongnya Pasha Ungu sesudah jadi pejabat



Ketua Alinasi Jurnalis Berdiri sendiri (AJI) Kota Palu, Mohammad Iqbal Rasyid begitu menyesalkan sikap yang diperlihatkan oleh Wakil Walikota Palu yang dikira berbuat tidak etis wartawan di kota Palu waktu hari pelantikannya sekian hari waktu lalu.

Menurut dia di masa keterbukaan info ini kenapa masihlah ada petinggi yang tinggi hati serta angkuh seperti Pasha Ungu, seolah bakal dia lupa dari tempat mana dianya berasal serta bagaimana ia dapat seperti itu.

Peristiwa ini sendiri dihadapi oleh Ridwan Lapasere seseorang jurnalis MNC Group waktu bakal mewancarai Pasha, tetapi ia waktu itu menampik dengan angkuhnya

“Saya ini saat ini telah petinggi, bukanlah lagi artis. Anda orang hanya kontributor kan, ”
Source : sp. beritasatu. com

Bukan sekedar Ridwan, seseorang jurnalis dari NET TV juga alami perlakuan serta kata kata yang sama. Bahkan juga Pasha berkesan menjauhi wartawan, walau sebenarnya ia melayani beberapa penggemarnya yang menginginkan berfoto berbarengan.

Pasha dipilih jadi Wawali Kota Palu mengikuti Hidayat dengan support Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta Partai Amanat Nasional (PAN)

Pasha juga angkuh pada bawahan

pasha ungu 
lewat : http :// sp. beritasatu. com

Bukan sekedar pada wartawan, ia juga berlaku angkuh pada bawahannya waktu ikuti apel kesadaran di Balai Kota Palu, Kamis (18/2), lantaran banyak yang tertawa waktu ia bakal masuk mimbar upacara.

Ia juga lantas memarahi bawahannya itu dari atas mimbar upacara, walau sebenarnya semestinya ia memberi kesan yang baik dimuka tugasnya sebagai Wakil Walikota Palu.

“Apa motif saudara-saudara tertawa waktu saya masuk mimbar upacara, ”
Source : sp. beritasatu. com

“Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak. Saya malu lantaran ada yang tertawa terbahak-bahak waktu saya masuk. Next, saya tidak ingin ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja mesti mengecheck yang tertawa itu. Terang? …Jelas? …Jelas? ”
Source : sp. beritasatu. com

“Atitude mesti ada, bagaimana membawa diri dengan baik serta benar. Anda semuanya menggunakan pakaian Korpri. Sia-sia sumpah Korpri tadi dibacakan bila begini atitude pegawai, ”
Source : sp. beritasatu. com

Beberapa PNS yang ikuti upacara itu lalu mengungkap kekecewaannya. Banyak yang memberi reaksi atas sikap serta tingkah laku Pasha atas peristiwa ini. Jikalau memanglah memerlukan teguran, tak semestinya dikerjakan di atas mimbar upacara dengan suara tinggi serta emosi seperti itu.

“Beliau semestinya mengerti kalau status beliau sebagai profil umum masihlah selalu menempel, serta ini yaitu peluang pertama beliau bertemu dengan pegawai di Pemkot. Nah, sangat banyak pegawai disini yang baru pertama kalinya lihat berwajah dengan cara segera, hingga spontan menyongsong dengan tawa lantaran senang waktu beliau pertama kalinya naik podium, ”
Source : sp. beritasatu. com

“Hanya seyogianya, teguran seperti ini sebaiknya di sampaikan tak dengan naga keras serta emosional seperti itu. Kan dapat dikemukakan dengan perkataan yang lebih halus tanpa ada mesti teriak-teriak di microphone, ”
Source : sp. beritasatu. com

Mungkin saja dia ini lupa bila ia pernah di bawah, pernah merangkak dari bawah serta pernah memerlukan wartawan untuk merangkak naik serta memperoleh popularitasnya.

Waktu ia memperoleh permasalahan serta hadapi perceraian, juga wartawanlah yang ada serta memberitakan hal hal baik mengenai Pasha sampai ia bisa memdapatkan popularitasnya sebagai seseorang artis kembali.