WAJIB ANDA TAU...!!!!! INI LAH BACAAN YANG DISUNNAHKAN UNTUK ORANG MATI, BUKAN "RIP" & BUKAN PULA "ALMARHUM"

Di antara doa yang di baca oleh contoh kita Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam yaitu saat wafatnya teman dekat Abu Salamah radhiyallahu'anhu, beliau membaca,

اللَّهُمَّ اغ�'فِر�' لأَبِى سَلَمَةَ وَار�'فَع�' دَرَجَتَهُ فِى ال�'مَه�'دِيِّين وَاخ�'لُف�'هُ فِى عَقِبِهِ فِى ال�'غَابِرِينَ وَاغ�'فِر�' لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ ال�'عَالَمِينَ وَاف�'سَح�' لَهُ فِى قَب�'رِهِ وَنَوِّر�' لَهُ فِيهِ

“Ya Allah ampunilah Abu Salamah, angkatlah derajatnya di dalam beberapa orang yang memperoleh hidayah, ubahkanlah sepeninggalnya untuk beberapa orang yang ia tinggalkan, ampunilah kami serta dia wahai Rabbal ‘aalamiin, luaskanlah kuburannya serta terangilah dia kepadanya. ” HR. Muslim dari Ummu Salamah radhiyallahu’anha

• Bisa membaca istirja' (Innaa liLlaahi wa innaa ilaihi rooji'un) & mendoakan si mayyit supaya diampuni & dirahmati.

• Tak ada dalil yang shahih membacakan Al-Fatihah, Yasin serta surat-surat yang lain. Ada hadits-hadits lemah & palsu.

• Perkataan " RIP " tak bisa karenanya rutinitas orang kafir. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَن�' تَشَبَّه بِقَو�'مٍ فَهُوَ مِن�'هُم�'

“Barangsiapa yang mirip satu golongan jadi dia sisi dari mereka. ” HR. Abu Daud dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma, Al-Irwa’ : 1269

• Arti RIP (Beristirahatlah dalam damai) serta almarhum (yang dirahmati) tak bisa di pastikan, sebab kita tidak paham keadaan orang yang mati itu, apakah ia memperoleh nikmat atau azab pendam. Serta sesudah hari kebangkitannya, kita juga tidak paham apakah ia termasuk juga penghuni surga atau neraka. Terkecuali ada dalil yang memastikannya seperti Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam & Khulafaaur Rasyidin tentu masuk surga. Mengenai bila tak ada dalilnya jadi cuma Allah ta'ala yang tahu kondisinya, dirahmati atau diazab.

• Perkataan yang lebih pas bukanlah " almarhum " namun " rahimahullah " berarti : Mudah-mudahan Allah merahmatinya.