INNALILLAHI......!!!!!!!!... ANGOLA - Afrika, Negara PERTAMA Yang RESMI LARANG ISLAM...??? TOLONG SEBARKAN
Angola, satu Negara di Afrika telah jadi Negara pertama yang lewat cara resmi memberlakukan
larangan pada agama Islam. Hal sejenis ini efektif telah diberlakukan, setelah beberapa larangan
yang berjalan lebih dahulu di banyak daerah sekitaran th. 2011.
Di Negara ini, Masjid telah jadi bangunan yang terlarang, Kitab Suci Al-Qur'an jadi hanya “buku” yang
dilarang keberadaannya, Sholat, Puasa Ramadhan, dan semua yang berbau Islam jadi terlarang
keras.
penghancuran Masjid di Angola - diambil dari situs agama tetangga.
Presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos, telah mendukung penuh larangan pada agama Islam ini
tidak ada mempertimbangkan azas kebebasan memeluk agama untuk rakyatnya.
“Inilah akhir efek Islam di Negara kami, ” tuturnya seperti ditulis MorrocoNews (30/8).
Presiden memutuskan larangan Islam melalui Menteri budaya, Rosa Cruz e Silva yang bakal
memberitahukan lewat cara selekasnya.
Menurut Silva, agama Islam memang belum peroleh izin dari pemerintahannya. “Proses
legalisasi Islam tidak di setujui oleh Kementerian kehakiman dan HAM. Masjid mereka akan selekasnya
ditutup, ” katanya.
Silva mengemukakan larangan Islam tidaklah tidak ada pertimbangan. Menurutnya Islam tidak searah
dengan rutinitas istiadat dan budaya beberapa orang Angola, tidak ada merinci budaya apa yang
dimaksud.
System larangan eksistensi Islam di Angola diakui tidaklah tanpa ada ada sebabnya dan tidak ada system panjang.
Menurut data situs agama tetangga, jumlah Muslim di Angola hanya 80 - 90 ribu orang dari keseluruhan
populasi 18 juta jiwa, dan beberapa besar beragama Kristen terdiri dari 95% populasi. 25%-nya yaitu
penganut Protestan yang telah ada sejak mulai periode kolonial, termasuk gereja-gereja beraliran
injili.
Pejabat Angola Bantah Larang Islam
Laporan larangan Islam, belum bisa diverifikasi kebenarannya lewat cara berdiri dengan sendiri karena
konstitusi Angola memikul kebebasan beragama untuk semua warganya.
Pada hari Senin (25/11), seorang pejabat yang tidak ingin diterangkan namanya dari Kedutaan Angola di
Washington DC, menolak bila bangsanya telah melarang hadirnya agama Islam. Ia
mengemukakan “Republik Angola yakni negara yg tak turut dan dalam agama. ”
“Kami memiliki banyak agama di sana. Ini yakni kebebasan beragama. Kami memiliki Katolik,
Protestan, Baptis, Muslim dan sebagian orang injili, ” lebih pejabat itu.
Pada bln. Oktober, Muslim yang tinggal di kotamadya Viana Zango di ibukota Luanda, terperanjat
karena tahu menara Masjid mereka dibongkar jadi bebrapa sisi. Pihak berwenang tidak memberi
penjelasan yang cocok terkait langkah itu.
Komune Islam Angola Benarkan Laporan Larangan Islam oleh Pemerintah
Pemerintah Angola peroleh kecaman dari aktivis hak asasi manusia menyusul laporan kalau
pihaknya telah melarang hadirnya agama Islam.
Menurut satu laporan yang diterbitkan oleh Guardian, pada hari Kamis (28/11), Komune Islam Angola
(ICA), mengemukakan bila delapan Masjid telah dihancurkan sejak mulai th. 2011.
ICA juga memberi bila siapa saja yang mempraktekan ajaran Islam berisiko dinyatakan bersalah tak
mematuhi hukum pidana Angola.
“Dari apa yang saya dengar, Angola yakni Negara pertama di dunia yang
Initiative Afrika Selatan (OSISA).
“Ini yakni kegilaan yang demikian hilang ingatan. Pemerintah tidak toleransi pada perbedaan, ” seperti
ditulis PTV.
Organisasi-organisasi Keagamaan harus memohon pernyataan hukum di Angola. Pada bln. Oktober,
Departemen Kehakiman Angola menolak hadirnya komune Islam.
Berdasarkan pada hukum Angola, group agama harus memiliki semakin lebih 100. 000 anggota dan harus ada
di 12 dari 18 provinsi untuk peroleh status hukum, yang berikan group itu hak untuk bangun
sekolah-sekolah dan tempat melaksanakan ibadah.
Sekitaran 90. 000 Muslim tinggal di Angola, yang dimaksud Negeri berpenduduk sekitaran 18 juta orang.
Presiden ICA David Ja mengemukakan pada hari Kamis bila ada sekitaran 80 Masjid di Angola yang
semua telah ditutup kecuali yang ada di ibukota, Luanda, karena Masjid-Masjid itu disangka tak
memiliki izin.
“Masjid-Masjid di Luanda harusnya ditutup kemarin tetapi karena kemarahan internasional
terkait laporan bila Angola telah melarang Islam, pemerintah memutuskan tak untuk
tutup, ” katanya.
Ja memberi bila pemerintah Angola mulai tutup Masjid sekitaran lima th. lalu (2011), termasuk
juga satu yang terbakar di provinsi Huambo.
Masjid lain juga telah dihancurkan di ibukota dan 120 Mushaf Al-Qur’an telah dibakar. Ja memberikan
bila umat Islam telah diminta untuk membongkar Masjid mereka sendiri.
“Mereka biasanya mengeluarkan hasrat hukum pada kita untuk menghancurkan bangunan dan berikan
kita waktu 73 jam untuk mengerjakannya. Jika tidak mengerjakannya, jadi otoritas pemerintah yang
mengerjakannya sendiri, ”Presiden ICA juga mengemukakan bila wanita Muslimah yang gunakan cadar kerapkali memperoleh
intimidasi dan kekerasan di Angola.
“Melihat keadaan, biasanya wanita Muslim takut untuk gunakan hijab. Seorang wanita terserang
di rumah sakit di Luanda karena gunakan hijab, dan ketika lain, seorang wanita Muslim muda
dipukuli dan diperintahkan untuk meninggalkan Negara itu karena dia gunakan hijab, ” kata Ja.
Pejabat Angola mengklaim bila laporan media tentang larangan Islam telah dibesar-besarkan serta
tidak ada tempat melaksanakan ibadah yang ditargetkan di Negara ini.
“Tidak ada perang di Angola melawan Islam atau agama lain, ” kata Manuel Fernando, direktur masalah
agama di Departemen Kebudayaan Angola. “Tidak ada posisi resmi yang membidik penghancuran atau
penutupan tempat melaksanakan ibadah, di mana mereka ada. ”
Namun, aktivis politik dan wartawan investigasi di Angola, Rafael Marques de Morais, sudah
mengkonfirmasi kebenaran keluhan ICA,
“Saya telah saksikan perintah yang mengemukakan umat Islam harus menghancurkan Masjid sendiri serta
bersihkan puing-puing, atau mereka akan dituntut atas basic hukum tuntutan pengrusakan, ”
Demikian klaim dan bantahan mengenai larangan Islam di Angola, satu Negara yang ada di Benua Afrika
itu. Kebenarannya silahkan Antum cross check sendiri jika di rasa meragukan mengenai informasi ini.
Menurut penelusuran Admin, makin banyak informasi larangan di banding dengan bantahan yang mengedar
di media. Wallahu a'lam bishawab.. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa membuat
perlindungan semuanya umat-Nya di dunia ini. Aamiin ya rabbal 'alamin..
Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza
sumbber : eraMuslim/rmol/Islamedia/Kiblat
larangan pada agama Islam. Hal sejenis ini efektif telah diberlakukan, setelah beberapa larangan
yang berjalan lebih dahulu di banyak daerah sekitaran th. 2011.
Di Negara ini, Masjid telah jadi bangunan yang terlarang, Kitab Suci Al-Qur'an jadi hanya “buku” yang
dilarang keberadaannya, Sholat, Puasa Ramadhan, dan semua yang berbau Islam jadi terlarang
keras.
penghancuran Masjid di Angola - diambil dari situs agama tetangga.
Presiden Angola, Jose Eduardo dos Santos, telah mendukung penuh larangan pada agama Islam ini
tidak ada mempertimbangkan azas kebebasan memeluk agama untuk rakyatnya.
“Inilah akhir efek Islam di Negara kami, ” tuturnya seperti ditulis MorrocoNews (30/8).
Presiden memutuskan larangan Islam melalui Menteri budaya, Rosa Cruz e Silva yang bakal
memberitahukan lewat cara selekasnya.
Menurut Silva, agama Islam memang belum peroleh izin dari pemerintahannya. “Proses
legalisasi Islam tidak di setujui oleh Kementerian kehakiman dan HAM. Masjid mereka akan selekasnya
ditutup, ” katanya.
Silva mengemukakan larangan Islam tidaklah tidak ada pertimbangan. Menurutnya Islam tidak searah
dengan rutinitas istiadat dan budaya beberapa orang Angola, tidak ada merinci budaya apa yang
dimaksud.
System larangan eksistensi Islam di Angola diakui tidaklah tanpa ada ada sebabnya dan tidak ada system panjang.
Menurut data situs agama tetangga, jumlah Muslim di Angola hanya 80 - 90 ribu orang dari keseluruhan
populasi 18 juta jiwa, dan beberapa besar beragama Kristen terdiri dari 95% populasi. 25%-nya yaitu
penganut Protestan yang telah ada sejak mulai periode kolonial, termasuk gereja-gereja beraliran
injili.
Pejabat Angola Bantah Larang Islam
Laporan larangan Islam, belum bisa diverifikasi kebenarannya lewat cara berdiri dengan sendiri karena
konstitusi Angola memikul kebebasan beragama untuk semua warganya.
Pada hari Senin (25/11), seorang pejabat yang tidak ingin diterangkan namanya dari Kedutaan Angola di
Washington DC, menolak bila bangsanya telah melarang hadirnya agama Islam. Ia
mengemukakan “Republik Angola yakni negara yg tak turut dan dalam agama. ”
“Kami memiliki banyak agama di sana. Ini yakni kebebasan beragama. Kami memiliki Katolik,
Protestan, Baptis, Muslim dan sebagian orang injili, ” lebih pejabat itu.
Pada bln. Oktober, Muslim yang tinggal di kotamadya Viana Zango di ibukota Luanda, terperanjat
karena tahu menara Masjid mereka dibongkar jadi bebrapa sisi. Pihak berwenang tidak memberi
penjelasan yang cocok terkait langkah itu.
Komune Islam Angola Benarkan Laporan Larangan Islam oleh Pemerintah
Pemerintah Angola peroleh kecaman dari aktivis hak asasi manusia menyusul laporan kalau
pihaknya telah melarang hadirnya agama Islam.
Menurut satu laporan yang diterbitkan oleh Guardian, pada hari Kamis (28/11), Komune Islam Angola
(ICA), mengemukakan bila delapan Masjid telah dihancurkan sejak mulai th. 2011.
ICA juga memberi bila siapa saja yang mempraktekan ajaran Islam berisiko dinyatakan bersalah tak
mematuhi hukum pidana Angola.
“Dari apa yang saya dengar, Angola yakni Negara pertama di dunia yang
Initiative Afrika Selatan (OSISA).
“Ini yakni kegilaan yang demikian hilang ingatan. Pemerintah tidak toleransi pada perbedaan, ” seperti
ditulis PTV.
Organisasi-organisasi Keagamaan harus memohon pernyataan hukum di Angola. Pada bln. Oktober,
Departemen Kehakiman Angola menolak hadirnya komune Islam.
Berdasarkan pada hukum Angola, group agama harus memiliki semakin lebih 100. 000 anggota dan harus ada
di 12 dari 18 provinsi untuk peroleh status hukum, yang berikan group itu hak untuk bangun
sekolah-sekolah dan tempat melaksanakan ibadah.
Sekitaran 90. 000 Muslim tinggal di Angola, yang dimaksud Negeri berpenduduk sekitaran 18 juta orang.
Presiden ICA David Ja mengemukakan pada hari Kamis bila ada sekitaran 80 Masjid di Angola yang
semua telah ditutup kecuali yang ada di ibukota, Luanda, karena Masjid-Masjid itu disangka tak
memiliki izin.
“Masjid-Masjid di Luanda harusnya ditutup kemarin tetapi karena kemarahan internasional
terkait laporan bila Angola telah melarang Islam, pemerintah memutuskan tak untuk
tutup, ” katanya.
Ja memberi bila pemerintah Angola mulai tutup Masjid sekitaran lima th. lalu (2011), termasuk
juga satu yang terbakar di provinsi Huambo.
Masjid lain juga telah dihancurkan di ibukota dan 120 Mushaf Al-Qur’an telah dibakar. Ja memberikan
bila umat Islam telah diminta untuk membongkar Masjid mereka sendiri.
“Mereka biasanya mengeluarkan hasrat hukum pada kita untuk menghancurkan bangunan dan berikan
kita waktu 73 jam untuk mengerjakannya. Jika tidak mengerjakannya, jadi otoritas pemerintah yang
mengerjakannya sendiri, ”Presiden ICA juga mengemukakan bila wanita Muslimah yang gunakan cadar kerapkali memperoleh
intimidasi dan kekerasan di Angola.
“Melihat keadaan, biasanya wanita Muslim takut untuk gunakan hijab. Seorang wanita terserang
di rumah sakit di Luanda karena gunakan hijab, dan ketika lain, seorang wanita Muslim muda
dipukuli dan diperintahkan untuk meninggalkan Negara itu karena dia gunakan hijab, ” kata Ja.
Pejabat Angola mengklaim bila laporan media tentang larangan Islam telah dibesar-besarkan serta
tidak ada tempat melaksanakan ibadah yang ditargetkan di Negara ini.
“Tidak ada perang di Angola melawan Islam atau agama lain, ” kata Manuel Fernando, direktur masalah
agama di Departemen Kebudayaan Angola. “Tidak ada posisi resmi yang membidik penghancuran atau
penutupan tempat melaksanakan ibadah, di mana mereka ada. ”
Namun, aktivis politik dan wartawan investigasi di Angola, Rafael Marques de Morais, sudah
mengkonfirmasi kebenaran keluhan ICA,
“Saya telah saksikan perintah yang mengemukakan umat Islam harus menghancurkan Masjid sendiri serta
bersihkan puing-puing, atau mereka akan dituntut atas basic hukum tuntutan pengrusakan, ”
Demikian klaim dan bantahan mengenai larangan Islam di Angola, satu Negara yang ada di Benua Afrika
itu. Kebenarannya silahkan Antum cross check sendiri jika di rasa meragukan mengenai informasi ini.
Menurut penelusuran Admin, makin banyak informasi larangan di banding dengan bantahan yang mengedar
di media. Wallahu a'lam bishawab.. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa membuat
perlindungan semuanya umat-Nya di dunia ini. Aamiin ya rabbal 'alamin..
Jazakumullah Khairan Katsiran Wa Jazakumullah Ahsanal Jaza
sumbber : eraMuslim/rmol/Islamedia/Kiblat
INNALILLAHI......!!!!!!!!... ANGOLA - Afrika, Negara PERTAMA Yang RESMI LARANG ISLAM...??? TOLONG SEBARKAN
Reviewed by Anonim
on
19.28
Rating:
Tidak ada komentar